● online
- Pusaka Tindih Wedhung Kabudhan Kuno
- Keris Tilam Upih Pamor Bendo Segodo Sepuh
- Keris Pasupati Tangguh Mataram Kartasura
- Keris Brojol Gonjo Iras Tuban Winongan
- Keris Karacan Luk 11 Kinatah Emas
- Keris Carubuk Luk 7 Pamor Wos Wutah
- Keris Sengkelat Mataram Senopaten
- Keris Singa Sangu Tumpeng Kinatah Emas HB V
Tombak Biring Jaler Sepuh
Rp 950.000| Kode | P177 |
| Stok | Tersedia (1) |
| Kategori | Biring Jaler, Keris, Tombak |
| Jenis | : Tomnbak Lurus |
| Dhapur | : Biring Jaler |
| Pamor | : Wos Wutah |
| Tangguh | : Tuban |
| Warangka | : Tutup Tombak Bahan Kayu Jati |
Tombak Biring Jaler Sepuh
Tombak Biring Jaler Sepuh
Nama lainnya dalah Biring Lanang dimana dhapur tombak ini mempunyai arti atau konotasi yang sadis. Nama sesungguhnya adalah Biring ing Palanangan, dari asal kata biri artinya kebiri (dikebiri), ing artinya untuk atau pada, sedangkan palanangan berarti kemaluan laki-laki. Jadi artinya adalah tombak sebagai senjata untuk mengebiri kemaluan laki-laki. Orang barangkali tidak mau menyebutnya panjang-panjang kata sadis itu, hanya biasa menyebut Biring Lanang atau Biring Jaler, supaya tidak terasa vulgar, maka kata tersebut diperhalus.
Jika dilihat dari namanya, Biring Ing Palanangan memang terdengar sadis. Sebuah dhapur tombak yang secara harfiah berarti “senjata untuk mengebiri kemaluan laki-laki.” Nama yang keras, tegas, dan tanpa tedeng aling-aling—benar-benar mencerminkan kejujuran simbolik dalam budaya Jawa lama. Namun di balik kekasarannya, tersimpan pesan yang jauh lebih luas, lebih filosofis, dan sama sekali tidak seseram kedengarannya.
Dalam tradisi perkerisan, penamaan yang ekstrem seperti ini sesungguhnya adalah bentuk peringatan moral. Biring Ing Palanangan tidak pernah dimaksudkan sebagai simbol kekerasan semata, melainkan sebagai pengingat bahwa kekuatan seorang laki-laki bukan diukur dari kemampuannya untuk berbuat semena-mena, melainkan dari kemampuannya menahan diri. Menarik sekali bagaimana budaya Jawa menyampaikan pesan luhur melalui istilah yang tampak garang: bahwa “yang harus dipotong” dari seorang laki-laki adalah nafsu buruknya, sifat angkara murkanya, dan kecenderungan untuk bertindak di luar batas.
Karena itu, tombak ini sering dipahami sebagai simbol pengendalian diri. Ia mengajarkan bahwa seorang lanang sejati bukanlah yang galaknya memuncak atau yang keberaniannya meluap-luap, melainkan yang mampu mengendalikan dorongan rendah dalam dirinya. Dalam bahasa spiritual Jawa, inilah yang disebut ngendhaleni hawa lan napsu—menundukkan ego agar seseorang tidak terjebak dalam tindakan yang merusak diri dan lingkungannya. Filosofi ini sangat sejalan dengan nilai-nilai ksatria: keberanian yang tertata, kekuatan yang terkendali, dan kehormatan yang dijaga.
Selain itu, Biring Lanang juga membawa pesan tentang batas dan tanggung jawab. Ia menjadi peringatan bahwa kekuasaan tanpa pengendalian hanya akan menghancurkan pemiliknya. Tombak ini adalah metafora tentang batas yang harus dijaga oleh seorang lelaki agar tetap bermartabat. Dalam kehidupan modern, makna ini tetap relevan—bahkan semakin penting: bahwa seorang pria yang kuat adalah yang mampu menahan diri ketika ia bisa bertindak sebaliknya; yang memilih integritas ketika peluang berbuat salah terbuka lebar; yang tetap lurus ketika godaan datang dari segala arah.
Dengan demikian, Biring Ing Palanangan bukan sekadar nama tombak dengan konotasi keras, melainkan representasi filosofi kedewasaan seorang laki-laki: memotong sifat buruk, menghaluskan tabiat, menjaga sikap, menata batin, dan mengarahkan kekuatan pada hal-hal yang benar. Sebilah tombak yang mengajarkan bahwa ketajaman sejati bukanlah kemampuan melukai, tetapi kemampuan menjaga diri agar tidak melukai siapa pun tanpa sebab.
Itulah inti dari pusaka ini—garang di nama, luhur di makna.
P177
Tombak Biring Jaler Sepuh
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Bekas |
| Dilihat | 566 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Singo Barong Luk 11 Kinatah Emas Keris Singo Barong memiliki ciri khas yaitu gandhiknya diukir hiasan singa dengan kelamin yang tegang sebagai simbol kejantanan. Motif singa pada gandhik Keris Singo Barong tampak mirip dengan kilin, yaitu arca binatang mitologi penunggu gerbang dalam budaya China yang banyak terdapat di klenteng. Artinya, hal itu menunjukkan adanya… selengkapnya
Rp 100.000.000Keris Sujen Ampel Madiun Sepuh Dalam jagad tosan aji dhapur Sujen Ampel merupakan salah satu dhapur yang tergolong langka. Keberadaannya tidak hanya menarik karena jarang ditemui, tetapi juga karena memiliki kekhasan bentuk dan filosofi yang mendalam. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa dhapur ini telah dikenal sejak masa Kerajaan Mataram, dan diperkirakan pertama kali dibuat antara… selengkapnya
Rp 4.500.000




















Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.