● online
Keris Pasopati Tangguh Madiun Sepuh
Rp 4.500.000| Kode | F153 |
| Stok | Tersedia (1) |
| Kategori | Keris, Pasupati |
| Jenis | : Keris Lurus |
| Dhapur | : Pasupati |
| Pamor | : Kulit Semangka |
| Tangguh | : Madiun Sepuh |
| Warangka | : Gayaman Surakarta, Kayu Timoho Kuno |
Keris Pasopati Tangguh Madiun Sepuh
Keris Pasopati Tangguh Madiun Sepuh
Keris berdhapur Pasopati merupakan salah satu dhapur yang cukup terkenal dalam dunia perkerisan Nusantara, terutama karena keterkaitannya dengan kisah agung Mahabharata. Nama Pasopati berasal dari senjata sakti milik Batara Guru (Sang Hyang Siwa), yang kemudian diberikan kepada Arjuna — sang ksatria pilihan yang berhati suci, teguh dalam tapa, dan tak pernah meleset dalam tujuan. Dalam pewayangan, panah Pasopati menjadi simbol kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma). Maka, keris Pasopati bukan hanya sebilah pusaka, melainkan lambang dari ketajaman batin, kejernihan pikiran, serta kekuatan spiritual yang diarahkan untuk menegakkan kebenaran.
Secara harfiah, kata Pasopati dapat diurai dari dua unsur: pasa yang berarti senjata atau alat pemusnah, dan pati yang berarti kehidupan atau kekuatan hidup. Gabungan keduanya melambangkan “senjata kehidupan” — alat yang digunakan bukan untuk membinasakan secara fisik, melainkan untuk menundukkan sifat-sifat gelap dalam diri: keangkuhan, keserakahan, amarah, dan kebodohan batin. Dalam makna ini, Keris Pasopati adalah simbol transformasi batin, senjata rohani yang menuntun manusia menuju kesadaran tertinggi.
Dalam filosofi Jawa, Pasopati juga mengandung ajaran tentang keteguhan dalam tujuan. Sebagaimana panah yang melesat tepat ke sasaran, seorang manusia sejati harus memiliki keteguhan arah dalam hidupnya. Pikiran, ucapan, dan tindakan harus menyatu dalam keselarasan, tidak goyah oleh godaan duniawi. Ketajaman bilah keris Pasopati melambangkan ketajaman budi dan kecerdasan intelektual, sementara bentuknya yang tegas dan sederhana mencerminkan kemantapan prinsip dalam meniti jalan dharma.
Dari sisi spiritual, Pasopati adalah lambang kemenangan batin — kemenangan atas diri sendiri. Arjuna memperoleh senjata Pasopati bukan karena kekuatan fisik, tetapi karena kesucian hati, pengendalian diri, dan keteguhan dalam tapa brata. Hal ini mengajarkan bahwa kekuatan sejati tidak berasal dari luar, melainkan dari dalam diri, dari kejernihan batin yang telah terbebas dari amarah dan keserakahan. Dengan demikian, keris Pasopati menjadi simbol bagi mereka yang berjuang di jalan kebajikan, para pencari kebenaran yang ingin menaklukkan kegelapan dalam dirinya sendiri.
Dalam tradisi kepercayaan, keris berdhapur Pasopati dipercaya membawa tuah untuk keteguhan hati, kecerdasan berpikir, keberanian dalam mengambil keputusan, dan kemenangan dalam perjuangan hidup. Ia sangat cocok bagi pemimpin, prajurit, atau siapa pun yang meniti jalan perjuangan yang lurus dan penuh tanggung jawab. Namun lebih dari itu, makna terdalam dari Keris Pasopati adalah pesan moral: bahwa setiap manusia memegang “senjata ilahi” di dalam dirinya — yaitu kesadaran, kebenaran, dan welas asih.
Maka, ketika seseorang memegang atau merenungkan makna keris Pasopati, sejatinya ia sedang diajak untuk menajamkan batin seperti bilahnya, mengarahkan hidup seperti panah menuju sasaran kebenaran, dan menegakkan dharma di tengah dunia yang penuh cobaan. Sebab kemenangan sejati bukanlah mengalahkan orang lain, melainkan menundukkan diri sendiri demi kejayaan kebenaran dan keseimbangan semesta.
F153
Keris Pasopati Tangguh Madiun Sepuh
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Bekas |
| Dilihat | 1.841 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Naga Raja Kinatah Emas Sepuh Keris berdhapur Naga Raja merupakan salah satu bentuk pusaka yang memiliki kedudukan istimewa dalam dunia perkerisan. Sebagaimana namanya, Naga Raja berarti “raja dari para naga” — simbol tertinggi dari kekuasaan, kebijaksanaan, dan pengendalian diri. Dalam pandangan budaya Jawa, naga bukan sekadar makhluk mitologis, melainkan lambang kekuatan kosmis yang menjaga… selengkapnya
Rp 55.000.000Tilam Upih Keris Tilam Upih merupakan simbol harapan akan hidup yang berkecukupan, tak heran jika keris ini sebagai keris keluarga yang diwariskan turun-temurun kepada anak-cucunya. Keris Tilam Upih juga disebut Ibu dari semua Keris “The Mother of Kris”. Menurut kisah dahulu kala Sunan Kalijaga pernah menyarankan kepada pengikut – pengikutnya bahwa keris yang pertama harus… selengkapnya
Rp 2.500.000Keris Mesem Pamor Segoro Muncar Amangkurat Dhapur Mesem sering kali dianggap serupa dengan Sempaner dan Tumenggung karena ketiganya memiliki bentuk lurus, sama-sama memakai sekar kacang, dan tidak menggunakan sogokan. Namun, bila dicermati lebih dalam, terdapat perbedaan halus di antara mereka. Dhapur Sempaner memiliki sekar kacang, jalen, lambe gajah satu, tikel alis, pejetan, dan ripandan. Sedangkan… selengkapnya
Rp 4.600.000Keris Naga Sapta Kinatah Emas Sepuh Naga adalah salah satu makhluk mitologis yang jejaknya hadir hampir di seluruh belahan dunia. Setiap peradaban memiliki tafsir dan rupa tersendiri tentang naga, termasuk masyarakat Jawa yang mengenalnya sebagai makhluk agung, penjaga kesucian, sekaligus simbol kekuatan yang berasal dari alam adikodrati. Dalam tradisi Jawa, kisah-kisah tentang naga bukan sekadar… selengkapnya
Rp 150.000.000Keris Brojol Pamor Kul Buntet Sekar Lampes Mendapatkan pusaka sekelas ini kini menjadi hal yang semakin langka. Di era digital seperti sekarang, ketika literasi dan informasi begitu mudah diakses, banyak orang mulai memahami dan menelusuri dunia tosan aji dengan lebih cermat. Mereka tahu membedakan mana keris yang sekadar indah, mana yang benar-benar langka, dan mana… selengkapnya
Rp 15.000.000Keris Naga Liman Kinatah Emas NAGA LIMAN, adalah salah satu bentuk dhapur keris, dimana bagian gandik keris diukir dengan bentuk kepala gajah, lengkap dengan belalainya (kadang dibuat sangat detail lengkap dengan bagian gading dan telinga) tetapi tanpa badan sang gajah itu sendiri karena badan naga liman merupakan perwujudan dari sosok ular (biasanya dibuat tersamar mirip… selengkapnya
Rp 37.000.000




















Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.