Beranda » Keris » Keris Udan Mas Tangguh Tuban Sepuh
click image to preview activate zoom

Keris Udan Mas Tangguh Tuban Sepuh

Rp 25.000.000
KodeP205
Stok Tersedia (1)
Kategori Keris, Tilam Upih
Jenis : Keris Lurus
Dhapur Tilam Upih
Pamor Udan Mas
Tangguh Tuban
Warangka : Gayaman Surakarta, Kayu Cendana
Deder/Handle : Yudawinatan, Kayu Trembalo
Mendak : Kendit Bahan Perak - Inten
Pendok : Blewah, Bahan Gongso
Tentukan pilihan yang tersedia!
Bagikan ke

Keris Udan Mas Tangguh Tuban Sepuh

Keris Udan Mas Tangguh Tuban Sepuh

Menurut kisah tutur, Sunan Kalijaga pernah memberikan wejangan kepada para pengikutnya bahwa keris pertama yang sebaiknya dimiliki adalah Keris Tilam Upih. Sekilas, pilihan ini tampak ganjil. Mengapa bukan keris-keris yang dianggap lebih indah dan megah, seperti Sengkelat dengan lekuk tiga belas yang memikat, Pasopati dengan lambang kesatrianya, atau Megantara yang terkenal karena bentuknya yang agung? Mengapa justru Tilam Upih yang dipilih—sebuah keris yang bentuknya sangat sederhana, bergandik polos, hanya dihiasi ricikan tikel alis, tanpa ornamen berlebih dan tanpa luk yang mengundang pesona?

Kesederhanaan itu ternyata menyimpan makna mendalam, khususnya bagi masyarakat Jawa. Tilam Upih dipahami sebagai perlambang alas, pondasi, atau dasar perjalanan seseorang dalam dunia tosan aji. Sebagaimana tilam yang menjadi alas tidur, keris ini mengingatkan bahwa setiap perkara besar selalu berawal dari pijakan yang sederhana.

Dalam konteks itu muncul pertanyaan: apakah seseorang tetap dapat memiliki pusaka pertama yang indah dan berkualitas tanpa mengabaikan dawuh Sunan Kalijaga? Pusaka yang diperkenalkan ini merupakan salah satu jawabannya. Keris ini mengenakan busana gayaman Surakarta dari kayu cendana, dilengkapi dengan pendok blewah berbahan gongso yang tebal. Keseluruhan busananya tampil wangun, sederhana, namun tetap memikat hati.

Bilah keris ini lurus, berdhapur Tilam Upih, berpamor Udan Mas, dan bertangguh Tuban Sepuh. Ia bukan sekadar Tilam Upih biasa, melainkan pusaka dengan kualitas garap, mutu material, dan bentuk pasikutan yang tinggi. Keistimewaan pamornya menjadi nilai lebih. Pamor Udan Mas merupakan salah satu pamor yang paling diburu oleh para pecinta keris, bukan hanya karena kelangkaannya, tetapi juga karena tingkat keterampilan yang diperlukan dalam proses pembuatannya. Pola bulatan kecil yang tersusun menyerupai butiran emas, lazimnya dengan formasi 2–1–2, memberikan kesan anggun sekaligus sarat makna.

Dalam tradisi Jawa, Udan Mas dikenal sebagai pamor sugih atau pamor yang melambangkan kekayaan. Namun pemaknaan ini kerap disalahartikan. Kekayaan yang diisyaratkan bukanlah kekayaan instan yang seolah-olah jatuh begitu saja tanpa usaha. Pamor ini menggambarkan turunnya berkah dari langit—rahmat yang hadir karena kehendak Tuhan, bukan karena angan-angan semata. Butiran emas pada bilah keris tidak sekadar melambangkan harta duniawi, melainkan karunia ilahi yang diberikan kepada mereka yang berusaha, berdoa, serta menjaga keseimbangan hidup. Sebagaimana hujan, rahmat Tuhan turun kepada seluruh makhluk-Nya; hanya hati yang bersih dan jiwa yang siaplah yang mampu menumbuhkan keberkahan di dalamnya.

Karena itu, pusaka Udan Mas berfungsi sebagai pengingat: jangan menagih hujan emas sebelum ladang batin siap menerimanya. Tanpa laku, tanpa doa, dan tanpa kesadaran akan kuasa Gusti Kang Akaryo Jagad, segala bentuk “emas” akan hanyut bersama waktu. Sesungguhnya kekayaan tanpa keberkahan hanyalah deretan angka—tidak menambah makna dan tidak menghadirkan kebahagiaan. Sebagaimana pitutur Raden Sosrokartono, “Sugih tanpa bondo, digdaya tanpa aji.” Kaya yang sejati bukanlah yang diukur dari banyaknya harta; digdaya yang sejati bukanlah yang bersandar pada pangkat, kedudukan, atau kekuasaan.

Dari sisi teknis, pamor Udan Mas termasuk pamor mlumah dan rekan, serta tergolong tidak pemilih. Dalam beberapa kasus, ia juga muncul sebagai pamor tiban—muncul tanpa disengaja pada keris-keris tua. Walaupun wujudnya tampak sederhana, kualitas tempa dan garap pada pusaka ini begitu baik; motifnya meneduhkan pandangan, sementara kelangkaannya menjadikannya semakin istimewa.

Kriteria keindahan Udan Mas berbeda di setiap wilayah. Bagi kalangan Jawa Timur, Udan Mas yang baik adalah yang bulatannya besar, rapi, wijang, renggang, dan tampak jelas. Ada dua tipenya: bilah yang bersih hanya dengan puseran Udan Mas, serta bilah yang tetap menyisakan pamor beras wutah di samping puseran tersebut. Sementara itu, kalangan Surakarta dan Yogyakarta lebih mengutamakan ekspresi empu—kekuatan artistik dan spirit pada bilah—daripada kerapiannya semata.

Dari segi teknik, terdapat dua cara pembuatan pamor Udan Mas. Pertama, pamor yang dibuat ketika bilah telah dingin, menghasilkan bulatan-bulatan yang rapat, teratur, dan halus. Kedua, pamor yang dibentuk ketika bilah masih panas, sebagaimana pada pusaka ini. Cara kedua menghasilkan tampilan yang lebih ekspresif dan hidup, serta justru banyak diminati oleh para penggemarnya.

Menanting pusaka berpamor Udan Mas ini menghadirkan harmoni antara kesederhanaan dhapur Tilam Upih dan kemuliaan garapnya, antara simbol “hujan emas” dan pesan spiritual yang dikandungnya. Pada akhirnya, Udan Mas mengajarkan bahwa kekayaan bukanlah soal berapa banyak yang dimiliki, melainkan seberapa besar keberkahan yang mampu dirasakan dan dibagikan kepada sesama.

P205

Keris Udan Mas Tangguh Tuban Sepuh

Berat 1500 gram
Kondisi Bekas
Dilihat 496 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Produk Terkait