● online
Keris Tilam Upih Pamor Unthuk Banyu
Rp 10.000.000| Kode | P209 |
| Stok | Tersedia (1) |
| Kategori | Keris, Tilam Upih |
| Jenis | : Keris Lurus |
| Dhapur | : Tilam Upih |
| Pamor | : Unthuk Banyu |
| Tangguh | : Pajajaran |
| Warangka | : Ladrang Surakarta Kayu Trembalo |
| Hulu/Deder | : Yudawinatan Kayu Kemuning Bang |
| Pendok | : Blewah Bahan Mamas |
| Mendak | : Rujakwuni Bahan Kuningan |
Keris Tilam Upih Pamor Unthuk Banyu
Dhapur Tilam Upih
TILAM UPIH, dalam terminologi Jawa bermakna tikar yang terbuat dari anyaman daun untuk tidur, diistilahkan untuk menunjukkan ketenteraman keluarga atau rumah tangga.
Oleh karena itu, banyak sekali pusaka keluarga yang diberikan secara turun-temurun dalam dapur Tilam Upih. Ini menunjukkan adanya harapan dari para sesepuh keluarga agar anak-cucunya nanti bisa memperoleh ketenteraman dan kesejahteraan dalam hidup berumah tangga.
Para Orang Tua jaman dulu memberikan Keris Dhapur Tilam Upih secara turun temurun kepada anaknya yang menikah, artinya orang tua mendoakan anaknya agar hidup rumah tangganya baik, mulia dan berkecukupan. Keris Tilam Upih juga merupakan simbol harapan akan hidup yang berkecukupan.
Keris Tilam Upih juga disebut Ibu dari semua Keris (The Mother of Kris). Menurut kisah dahulu kala Sunan Kalijaga pernah menyarankan kepada pengikut pengikutnya bahwa keris yang pertama harus dimiliki adalah Keris Tilam Upih.
Pamor Unthuk Banyu
Pamor Unthuk Banyu merupakan salah satu motif pamor yang mudah dikenali dari bentuknya yang menyerupai air berbuih. Pola-pola kecil yang saling berkelindan itu mengingatkan pada permukaan air yang teraduk angin: lembut, dinamis, dan terus bergerak. Dalam dunia tosan aji, pamor ini dikenal memiliki tuah yang berkaitan dengan kelancaran rejeki, kecakapan dalam pergaulan, serta kemampuan menahan diri dari sifat boros. Selain itu, pamor ini tergolong tidak pemilih, sehingga serasi dimiliki oleh siapa pun tanpa memandang watak atau kedudukan.
Secara filosofi, pamor Unthuk Banyu menyiratkan makna tentang keluwesan hidup. Air selalu menemukan jalan, mengalir melalui celah terkecil, menyatu dengan wadah apa pun tanpa kehilangan jati dirinya. Dari sifat air itu muncul pesan tentang pentingnya kelenturan dalam menghadapi perubahan, kemampuan beradaptasi dalam lingkungan sosial, dan kebijaksanaan dalam mengelola rejeki. Buih-buih kecil pada pamornya mengingatkan bahwa rejeki yang datang tidak selalu berupa gelombang besar; sering kali ia hadir sebagai titipan kecil yang jika dirawat dengan bijak, akan tumbuh menjadi keberkahan yang berarti.
Dengan demikian, pamor Unthuk Banyu bukan hanya menghadirkan keindahan visual, tetapi juga membawa ajaran tentang keseimbangan hidup: agar seseorang bersikap luwes tanpa kehilangan prinsip, terbuka dalam pergaulan tanpa melupakan batas, serta menerima rejeki dengan rasa syukur tanpa terjerumus pada pemborosan. Pamor ini menjadi simbol bahwa seperti air, manusia seharusnya tetap jernih dalam niat, tenang dalam langkah, dan senantiasa membawa kesejukan bagi sekitarnya.
Keris Tilam Upih Pamor Unthuk Banyu
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Bekas |
| Dilihat | 561 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Keris Sengkelat Corok Kinatah Emas Sengkelat ada yang menyebutnya Sangkelat, adalah salah satu bentuk dhapur luk tiga belas. Keris dhapur Sangkelat mudah dijumpai karena banyak jumlahnya dan salah satu dhapur klangenan yang dianggap wajib dimiliki oleh Pecinta Tosan Aji. Selain keris pusaka Kanjeng Kyai Ageng Sengkelat milik Keraton Kasunanan Surakarta, ada beberapa pusaka milik keraton… selengkapnya
Rp 50.000.000Dhapur Tilam Upih TILAM UPIH, dalam terminologi Jawa bermakna tikar yang terbuat dari anyaman daun untuk tidur, diistilahkan untuk menunjukkan ketenteraman keluarga atau rumah tangga. Oleh karena itu, banyak sekali pusaka keluarga yang diberikan secara turun-temurun dalam dapur Tilam Upih. Ini menunjukkan adanya harapan dari para sesepuh keluarga agar anak-cucunya nanti bisa memperoleh ketenteraman dan… selengkapnya
Rp 3.555.000Dhapur Jalak Ngore Keris dapur jalak ngore secara umum merupakan simbolisasi pencapaian kebahagiaan dan melepaskan dari segala permasalahan hidup ( terkait dengan nafkah). Burung Jalak menurut pandangan orang jawa : Kukila Tumraping tiyang Jawi, mujudaken simbul panglipur, saget andayani renaning penggalih, satemah saget ngicalaken raos bebeg, sengkeling penggalih. Candrapasemonanipun : pindha keblaking swiwi kukila, ingkang… selengkapnya
Rp 100.000.000Keris Jalak Ngore Pamor Ron Genduru Sinebit Winengku Keris dapur jalak ngore secara umum merupakan simbolisasi pencapaian kebahagiaan dan melepaskan dari segala permasalahan hidup ( terkait dengan nafkah). Burung Jalak menurut pandangan orang jawa : Kukila Tumraping tiyang Jawi, mujudaken simbul panglipur, saget andayani renaning penggalih, satemah saget ngicalaken raos bebeg, sengkeling penggalih. Candrapasemonanipun :… selengkapnya
Rp 15.500.000Tombak Seken Biring Jaler Sepuh Dhapur tombak Biring Jaler, yang juga dikenal sebagai Biring Lanang, memiliki nama asli Biring Ing Palanangan. Secara etimologis, istilah ini tersusun dari kata biri yang berarti kebiri, ing yang berarti untuk atau pada, serta palanangan yang berarti kemaluan laki-laki. Jika disatukan, maknanya menjadi “tombak sebagai senjata untuk mengebiri kemaluan laki-laki.”… selengkapnya
Rp 850.000Keris Mesem Pamor Segoro Muncar Amangkurat Dhapur Mesem sering kali dianggap serupa dengan Sempaner dan Tumenggung karena ketiganya memiliki bentuk lurus, sama-sama memakai sekar kacang, dan tidak menggunakan sogokan. Namun, bila dicermati lebih dalam, terdapat perbedaan halus di antara mereka. Dhapur Sempaner memiliki sekar kacang, jalen, lambe gajah satu, tikel alis, pejetan, dan ripandan. Sedangkan… selengkapnya
Rp 4.600.000Dhapur Keris Parungsari Parungsari adalah salah satu bentuk dhapur keris berluk tiga belas. Ukuran Panjang bilahnya sedang. Keris ini memakai kembang kacang; ada yang memakai jenggot ada yang tidak, lambe gajahnya dua, sraweyan, sogokan rangkap, pejetan dan greneng. Sekilas mirip dengan dhapur Sengkelat, perbedaan diantara keduanya hanyalah; Keris dhapur Parungsari mempunyai dua (2) lambe gajah,… selengkapnya
Rp 4.600.000Dhapur Sabuk Inten Menurut cerita rakyat dhapur Sabuk Inten diciptakan oleh 800 empu tahun jawa 1381 pada masa Prabu Brawijaya Akhir. Karena dibabar oleh empu Domas (domas, menurut Kamus Bahasa Sunda-Inggris , Jonathan Rigg, 1862 ; berarti 800 dengan asal kata dwa yang artinya dua dan mas yang berarti 400, di samping mempunyai arti sebagai… selengkapnya
Rp 2.500.000Keris Jalak Sumelang Gandring Mageti Sepuh Keris Jalak Sumelang Gandring memancarkan aura waspada dan keteguhan yang dalam. Nama Sumelang Gandring berarti selalu siaga dan tidak lengah, sebuah perlambang dari jiwa yang sadar penuh, senantiasa eling lan waspada dalam menapaki kehidupan. Dhapur Jalak menggambarkan karakter yang teguh, sederhana, namun berisi kekuatan sejati. Seperti burung jalak yang… selengkapnya
Rp 4.555.000Dhapur Jalak Ngore Keris dapur jalak ngore secara umum merupakan simbolisasi pencapaian kebahagiaan dan melepaskan dari segala permasalahan hidup ( terkait dengan nafkah). Burung Jalak menurut pandangan orang jawa : Kukila Tumraping tiyang Jawi, mujudaken simbul panglipur, saget andayani renaning penggalih, satemah saget ngicalaken raos bebeg, sengkeling penggalih. Candrapasemonanipun : pindha keblaking swiwi kukila, ingkang… selengkapnya
Rp 3.500.000


























Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.