Beranda » Brojol » Keris Brojol Kinatah Emas Rerajahan
click image to preview activate zoom

Keris Brojol Kinatah Emas Rerajahan

Rp 21.000.000
KodeDON179
Stok Tersedia (1)
Kategori Brojol, Keris
Jenis : Keris Lurus
Dhapur Brojol (Kinatah Rerajahan)
Pamor Wengkon Isen
Tangguh Tuban
Warangka : Ladrang Surakarta, Kayu Trembalo Gandar Iras
Deder/Handle : Yuydawinatan, Kayu Trembalo
Mendak : Kendhit Seling Mirah
Pendok : Blewah Bahan Kuningan
Tentukan pilihan yang tersedia!
Bagikan ke

Keris Brojol Kinatah Emas Rerajahan

Dhapur Brojol

Secara dhapur, pusaka ini tampak sederhana. Ia berdhapur Brojol — bilahnya lurus, polos, tanpa banyak ricikan. Hanya terdapat pejetan sederhana dengan gandhik yang lugas, tanpa hiasan sekar kacang, ganan, atau ornamen lainnya. Namun justru di situlah letak kejujurannya. Ia tampil apa adanya, tegas, lugas, dan jernih dalam makna.

Dhapur Brojol memang termasuk salah satu bentuk yang paling sering dijumpai. Pada masa lampau, dhapur ini banyak dibuat untuk kalangan rakyat, atau sebagai pusaka awal bagi mereka yang baru menapaki jalan kedewasaan spiritual. Tapi jangan salah — kesederhanaan bukan berarti tanpa makna. Setiap keris selalu membawa pesan dan nilai yang khas. Bila tidak pada bentuk dhapurnya, bisa jadi pada pamor, tangguh, atau garapnya. Karena dalam dunia tosan aji, tak ada keris yang benar-benar “tidak bernilai.” Yang ada hanyalah mata yang belum cukup peka untuk membacanya.

Pamor Wengkon Isen

Pamor Wengkon Isen, wengkon adalah pamor yang bentuknya menyerupai garis yang membingkai sepanjang sisi pinggir bilah. Pola pamor ini melambangkan perisai, perlindungan, atau penangkal terhadap suatu malapetaka, penyakit, nasib buruk dan kejadian-kejadian yang tak terduga. Sedangkan isen dalam bahasa Jawa artinya adalah isian. Maksud pamor wengkon isen adalah bentuk pamor wengkon yang mempunyai isian pamor lain di dalamnya. Tuahnya kira-kira hampir sama.

Meskipun tampil dengan bentuk lurus dan ricikan yang terbilang sederhana, pusaka ini sama sekali tidak kehilangan greget maupun wibawanya. Justru kesederhanaan itu dipertegas oleh kehadiran empat rajah—goresan tipis yang diduga menggunakan bahan mulia seperti emas—yang menambah nilai magis sekaligus spiritual pada bilahnya.

Tentang Kinatah Rerajahan

Secara umum, rajah merupakan guratan-guratan halus dari emas, perak, atau bahan tertentu yang diwujudkan dalam simbol-simbol sakral. Rajah dipercaya sebagai “pancaran doa” yang ditanamkan pada pusaka dengan tujuan memperkuat daya linuwih. Pada keris, tombak, atau pedang, rajah semacam ini diyakini mampu menambah kekuatan batin, perlindungan, dan karakter spiritual dari tosan aji tersebut.

Keempat rajah yang tercatat pada pusaka ini tentu bukan tanpa maksud. Masing-masing memiliki makna dan tuah yang berbeda, yaitu:

1. Rajah Alip

Bentuknya berupa satu garis lurus yang tebal, dengan ujung yang kadang sedikit membelok atau patah. Banyak dipercaya sebagai simbol keteguhan iman. Tuahnya diyakini membantu pemiliknya memperkuat batin, sehingga lebih mampu menahan godaan duniawi. Karena itu, seseorang yang memegang pusaka berrajah Alip dianjurkan menjauhi perilaku “ma lima”—mabuk, madon, main, madat, dan maling.

2. Rajah Sri Jagad

Rajah ini berbentuk wajik (belah ketupat atau jajar genjang), sebuah bentuk yang oleh masyarakat Jawa dihubungkan dengan kestabilan dan kecermatan. Tuahnya dipercaya membuat pemilik pusaka lebih ulet, tekun, serta lebih awas dalam membaca keadaan. Rajah ini seakan menjadi simbol keteguhan hati dan kecermatan langkah.

3. Rajah Nglar

Bentuknya menyerupai dua pedang bersilang mirip zulfikar, melambangkan keberanian yang berakar pada iman dan rasa keadilan. Rajah ini diyakini memancarkan tuah ketegasan—memberi keberanian dalam bersikap benar, sekaligus menegakkan keadilan dalam menghadapi kesewenang-wenangan.

4. Rajah Regeb Bayu

Sekilas mirip pamor tumpuk, namun dengan garis yang tidak mendatar lurus, melainkan sedikit melengkung. Rajah Regeb Bayu dipercaya membawa tuah perlindungan dari musibah mendadak. Dalam istilah Jawa disebut “singkir baya” atau “tulak bilahi”—menjauhkan bahaya dan menolak mara.

Dengan hadirnya keempat rajah ini, jelas bahwa pusaka tersebut bukan hanya benda budaya yang indah secara bentuk, tetapi juga sarat dengan pesan simbolis dan dimensi spiritual yang dalam. Ia menjadi perpaduan antara seni, laku, dan pitutur adiluhung yang diwariskan dari masa ke masa.

Keris Brojol Kinatah Emas Rerajahan

Berat 1500 gram
Kondisi Bekas
Dilihat 455 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Produk Terkait