● online
- Keris Carita Keprabon Luk 11 Mataram Sultan Agung
- Keris Dhapur Sura Tangguh Bugis Sepuh
- Keris Kidang Soka Luk 7 Pamor Adeg Rambut
- Keris Jangkung Mayang Luk 3 Sepuh
- Keris Sepokal Luk 7 Mataram Amangkurat
- Keris Brojol Kinatah Emas Rerajahan
- Keris Pandhawa Prasaja Pengawak Waja
- Keris Naga Raja Kinatah Emas Sepuh
Keris Brojol Kinatah Emas Rerajahan
Rp 21.000.000| Kode | DON179 |
| Stok | Tersedia (1) |
| Kategori | Brojol, Keris |
| Jenis | : Keris Lurus |
| Dhapur | : Brojol (Kinatah Rerajahan) |
| Pamor | : Wengkon Isen |
| Tangguh | : Tuban |
| Warangka | : Ladrang Surakarta, Kayu Trembalo Gandar Iras |
| Deder/Handle | : Yuydawinatan, Kayu Trembalo |
| Mendak | : Kendhit Seling Mirah |
| Pendok | : Blewah Bahan Kuningan |
Keris Brojol Kinatah Emas Rerajahan
Dhapur Brojol
Secara dhapur, pusaka ini tampak sederhana. Ia berdhapur Brojol — bilahnya lurus, polos, tanpa banyak ricikan. Hanya terdapat pejetan sederhana dengan gandhik yang lugas, tanpa hiasan sekar kacang, ganan, atau ornamen lainnya. Namun justru di situlah letak kejujurannya. Ia tampil apa adanya, tegas, lugas, dan jernih dalam makna.
Dhapur Brojol memang termasuk salah satu bentuk yang paling sering dijumpai. Pada masa lampau, dhapur ini banyak dibuat untuk kalangan rakyat, atau sebagai pusaka awal bagi mereka yang baru menapaki jalan kedewasaan spiritual. Tapi jangan salah — kesederhanaan bukan berarti tanpa makna. Setiap keris selalu membawa pesan dan nilai yang khas. Bila tidak pada bentuk dhapurnya, bisa jadi pada pamor, tangguh, atau garapnya. Karena dalam dunia tosan aji, tak ada keris yang benar-benar “tidak bernilai.” Yang ada hanyalah mata yang belum cukup peka untuk membacanya.
Pamor Wengkon Isen
Pamor Wengkon Isen, wengkon adalah pamor yang bentuknya menyerupai garis yang membingkai sepanjang sisi pinggir bilah. Pola pamor ini melambangkan perisai, perlindungan, atau penangkal terhadap suatu malapetaka, penyakit, nasib buruk dan kejadian-kejadian yang tak terduga. Sedangkan isen dalam bahasa Jawa artinya adalah isian. Maksud pamor wengkon isen adalah bentuk pamor wengkon yang mempunyai isian pamor lain di dalamnya. Tuahnya kira-kira hampir sama.
Meskipun tampil dengan bentuk lurus dan ricikan yang terbilang sederhana, pusaka ini sama sekali tidak kehilangan greget maupun wibawanya. Justru kesederhanaan itu dipertegas oleh kehadiran empat rajah—goresan tipis yang diduga menggunakan bahan mulia seperti emas—yang menambah nilai magis sekaligus spiritual pada bilahnya.
Tentang Kinatah Rerajahan
Secara umum, rajah merupakan guratan-guratan halus dari emas, perak, atau bahan tertentu yang diwujudkan dalam simbol-simbol sakral. Rajah dipercaya sebagai “pancaran doa” yang ditanamkan pada pusaka dengan tujuan memperkuat daya linuwih. Pada keris, tombak, atau pedang, rajah semacam ini diyakini mampu menambah kekuatan batin, perlindungan, dan karakter spiritual dari tosan aji tersebut.
Keempat rajah yang tercatat pada pusaka ini tentu bukan tanpa maksud. Masing-masing memiliki makna dan tuah yang berbeda, yaitu:
1. Rajah Alip
Bentuknya berupa satu garis lurus yang tebal, dengan ujung yang kadang sedikit membelok atau patah. Banyak dipercaya sebagai simbol keteguhan iman. Tuahnya diyakini membantu pemiliknya memperkuat batin, sehingga lebih mampu menahan godaan duniawi. Karena itu, seseorang yang memegang pusaka berrajah Alip dianjurkan menjauhi perilaku “ma lima”—mabuk, madon, main, madat, dan maling.
2. Rajah Sri Jagad
Rajah ini berbentuk wajik (belah ketupat atau jajar genjang), sebuah bentuk yang oleh masyarakat Jawa dihubungkan dengan kestabilan dan kecermatan. Tuahnya dipercaya membuat pemilik pusaka lebih ulet, tekun, serta lebih awas dalam membaca keadaan. Rajah ini seakan menjadi simbol keteguhan hati dan kecermatan langkah.
3. Rajah Nglar
Bentuknya menyerupai dua pedang bersilang mirip zulfikar, melambangkan keberanian yang berakar pada iman dan rasa keadilan. Rajah ini diyakini memancarkan tuah ketegasan—memberi keberanian dalam bersikap benar, sekaligus menegakkan keadilan dalam menghadapi kesewenang-wenangan.
4. Rajah Regeb Bayu
Sekilas mirip pamor tumpuk, namun dengan garis yang tidak mendatar lurus, melainkan sedikit melengkung. Rajah Regeb Bayu dipercaya membawa tuah perlindungan dari musibah mendadak. Dalam istilah Jawa disebut “singkir baya” atau “tulak bilahi”—menjauhkan bahaya dan menolak mara.
Dengan hadirnya keempat rajah ini, jelas bahwa pusaka tersebut bukan hanya benda budaya yang indah secara bentuk, tetapi juga sarat dengan pesan simbolis dan dimensi spiritual yang dalam. Ia menjadi perpaduan antara seni, laku, dan pitutur adiluhung yang diwariskan dari masa ke masa.
Keris Brojol Kinatah Emas Rerajahan
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Bekas |
| Dilihat | 477 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Dhapur Tilam Upih Dalam adat Jawa, terdapat tiga peristiwa penting dalam kehidupan manusia, yaitu Metu, Manten, dan Mati—atau kelahiran, perkawinan, dan kematian. Peristiwa perkawinan memiliki tradisi khusus berupa keris Kancing Gelung, di mana pada masa lampau, orang tua pihak mempelai perempuan memiliki kewajiban utama memberikan keris pusaka kepada mempelai pria sebagai Kancing Gelung. Jika pihak… selengkapnya
Rp 3.500.000Dhapur Sura Luk 9 Keris di belahan Nusantara ini secara umum memang memiliki dasar aspek yang sama. Namun pada beberapa daerah tertentu memiliki gaya atau style yang khas dan berbeda-beda. Salah satunya adalah keris dengan tangguh Bugis ini. Secara bentuk dasar ia tetap memenuhi aspek keris yang sama, namun secara khusus ia memiliki karakteristik yang… selengkapnya
Rp 3.500.000Keris Naga Liman Kinatah Emas NAGA LIMAN, adalah salah satu bentuk dhapur keris, dimana bagian gandik keris diukir dengan bentuk kepala gajah, lengkap dengan belalainya (kadang dibuat sangat detail lengkap dengan bagian gading dan telinga) tetapi tanpa badan sang gajah itu sendiri karena badan naga liman merupakan perwujudan dari sosok ular (biasanya dibuat tersamar mirip… selengkapnya
Rp 37.000.000Keris Karno Tinanding Luk 17 Bali Sepuh Keris Pusaka Karno Tinanding merupakan salah satu dhapur yang tergolong langka sekaligus unik dalam khazanah perkerisan Nusantara. Keunikan pusaka ini terletak pada ricikannya yang berbeda dari kebanyakan keris. Ia memiliki sekar kacang kembar di kedua sisinya, dihiasi dengan jalen, lambe gajah, dan jenggot yang menghias pada keduanya, menjadikan… selengkapnya
Rp 55.000.000Keris Naga Raja Kinatah Emas Sepuh Keris berdhapur Naga Raja merupakan salah satu bentuk pusaka yang memiliki kedudukan istimewa dalam dunia perkerisan. Sebagaimana namanya, Naga Raja berarti “raja dari para naga” — simbol tertinggi dari kekuasaan, kebijaksanaan, dan pengendalian diri. Dalam pandangan budaya Jawa, naga bukan sekadar makhluk mitologis, melainkan lambang kekuatan kosmis yang menjaga… selengkapnya
Rp 55.000.000Dhapur Keris Jangkung Mayang Jangkung, biasanya orang-orang perkerisan menyebut keris luk tiga yang memakai ricikan sederhana: sekar kacang baik yang memakai sogokan maupun tidak dengan sebutan keris Jangkung. Dhapur keris luk tiga (jangkung), umumnya dianggap membawakan sifat isi keris yang menunjang cita-cita, karena bentuknya membawa perlambang terhindar dari godaan (fokus pada tujuan). Dalam bahasa jawa… selengkapnya
Rp 3.000.000




















Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.