● online
- Keris Sinom Robyong Pamor Tumpal Keli
- Keris Tilam Upih Tangguh Tuban Sepuh
- Keris Mangkurat Pamor Pedaringan Kebak
- Keris Korowelang Mataram Amangkurat
- Keris Naga Sapta Kinatah Emas Sepuh
- Keris Putut Tangguh Tuban Sepuh
- Keris Gumbeng Tangguh Tuban Sepuh
- Keris Kyai Bagong Astrajingga Kamardikan Kontempor
Keris Murma Malela Mataram Amangkurat
Rp 3.700.000| Kode | F083 |
| Stok | Tersedia (1) |
| Kategori | Keris, Murma Malela |
| Jenis | : Keris Luk 7 |
| Dhapur | : Murma Malela |
| Pamor | : Tunggak Semi |
| Tangguh | : Mataram Amangkurat |
| Warangka | : Gayaman Surakarta, Bahan Kayu Timoho |
Keris Murma Malela Mataram Amangkurat
Keris Murma Malela Mataram Amangkurat
Nama Murma Malela sendiri berasal dari dua kata Jawa kuno: murma yang berarti tenang, sabar, dan pasrah, serta malela yang berarti berani, teguh, dan tidak gentar.
Maka, filosofi dari Murma Malela adalah keteguhan dalam ketenangan — keberanian yang tidak lahir dari amarah, melainkan dari keyakinan. Ia menjadi simbol pribadi yang kuat dalam pendirian, namun tetap halus dalam tindak dan budi.
Pada bilahnya, tergurat pamor Tunggak Semi, salah satu pamor tua yang memiliki makna sangat mendalam.
Tunggak Semi menggambarkan tunggul atau batang yang telah ditebang namun tumbuh kembali tunas-tunas baru. Sebuah perlambang tentang kehidupan yang tidak pernah benar-benar berakhir — selalu ada kesempatan untuk bangkit dan memulai lagi.
Dalam pandangan spiritual Jawa, pamor Tunggak Semi dipercaya membawa tuah keberlanjutan rezeki, keturunan, dan harapan. Ia cocok bagi mereka yang sedang membangun kembali kehidupan, memperjuangkan cita-cita, atau menata ulang arah hidup setelah jatuh.
Perpaduan antara dhapur Murma Malela dan pamor Tunggak Semi menghadirkan pusaka dengan energi yang seimbang:
kuat tapi lembut, berani tapi sabar, jatuh tapi selalu tumbuh kembali.
Ia bukan hanya sebilah pusaka, tetapi juga cermin perjalanan batin manusia — bahwa dalam keteguhan hati, selalu ada ruang bagi kesabaran; dan dalam kejatuhan, selalu ada kesempatan untuk kembali bersemi.
P083
Keris Murma Malela Mataram Amangkurat
| Berat | 1500 gram |
| Kondisi | Bekas |
| Dilihat | 565 kali |
| Diskusi | Belum ada komentar |
Dhapur Keris Tilam Upih Menurut kitab sejarah Narendra Ing Tanah Jawi (1928) dhapur Tilam Upih (diberi nama Jaka Piturun) dibuat bebarengan dengan dhapur Balebang (diberi nama Pamunah) pada tahun 261 Saka pada era pemerintahan Nata Prabu Dewa Budhawaka. Dhapur Tilam Upih merupakan dhapur yang paling populer di seluruh wilayah Nusantara dan relatif bisa dijumpai pada… selengkapnya
Rp 1.250.000Dhapur Kidang Soka Keris berdhapur Kidang Soka mengandung filosofi yang kaya, diambil dari karakter kidang (rusa) yang menjadi simbol utama dhapur ini. Kidang dikenal sebagai hewan yang lincah, tangkas, dan penuh kehati-hatian; sifat-sifat ini menjadi cerminan watak yang diharapkan bagi pemilik keris. Secara spiritual, keris Kidang Soka mengajarkan keanggunan dalam bertindak, ketepatan dalam mengambil keputusan,… selengkapnya
Rp 2.300.000Dhapur Kebo Lajer Keris berdhapur Kebo Lajer merupakan pusaka yang sarat makna, yang diharapkan dapat menanamkan sifat seperti kerbau jantan suci pada pemiliknya—yaitu tekun bekerja, penuh kesabaran, dan menjunjung kesucian dalam setiap usaha untuk menghidupi keluarga serta masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya. Keris ini mengajarkan nilai keteguhan, ketahanan, dan dedikasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Secara… selengkapnya
Rp 3.750.000Keris Karno Tinanding Luk 17 Bali Sepuh Keris Pusaka Karno Tinanding merupakan salah satu dhapur yang tergolong langka sekaligus unik dalam khazanah perkerisan Nusantara. Keunikan pusaka ini terletak pada ricikannya yang berbeda dari kebanyakan keris. Ia memiliki sekar kacang kembar di kedua sisinya, dihiasi dengan jalen, lambe gajah, dan jenggot yang menghias pada keduanya, menjadikan… selengkapnya
Rp 55.000.000







Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.