Beranda » Jangkung Mayang » Keris Jangkung Mayang Luk 3 Sepuh
click image to preview activate zoom

Keris Jangkung Mayang Luk 3 Sepuh

Rp 3.000.000
KodeF157
Stok Tersedia (1)
Kategori Jangkung Mayang, Keris
Jenis : Keris Luk 3
Dhapur Jangkung Mayang
Pamor Wos Wutah
Tangguh Pajajaran
Warangka : Ladrang Surakarta, Kayu Trembalo Iras
Tentukan pilihan yang tersedia!
Bagikan ke

Keris Jangkung Mayang Luk 3 Sepuh

Dhapur Keris Jangkung Mayang

Jangkung, biasanya orang-orang perkerisan menyebut keris luk tiga yang memakai ricikan sederhana: sekar kacang baik yang memakai sogokan maupun tidak dengan sebutan keris Jangkung. Dhapur keris luk tiga (jangkung), umumnya dianggap membawakan sifat isi keris yang menunjang cita-cita, karena bentuknya membawa perlambang terhindar dari godaan (fokus pada tujuan). Dalam bahasa jawa sering diungkapkan : ‘sae kagem ingkang kagungan gegayuhan‘. Baik bagi orang yang sedang memperjuangkan cita-cita. Jadi, lebih kurang sifat isi keris itu adalah untuk menambah ambisi dan semangat seseorang dalam meraih cita-citanya.

Pamor Wos Wutah

Pamor Wos Wutah atau Beras Wutah, yang artinya beras tumpah, karena bercak-bercak kecil dan putih yang tersebar pada permukaan bilah, nampak seolah seperti beras yang tumpah berceceran. Pamor beras tumpah memiliki filosofi yang mendalam tentang arti rejeki yang melimpah.

Di sisi lain pamor beras wutah itu sendiri juga sebagai simbol pameling (pengingat) dalam mengarungi kehidupan berumah tangga antara suami-istri. “Beras tumpah jarang kembali ke takarannya“. Peribahasa ini menggambarkan sesuatu yang telah berubah, sulit untuk kembali seperti semula. Pitutur (pesan) yang terkandung didalamnya adalah supaya manusia hati-hati, karena kalau sudah terjadi perubahan akan sulit pulih seperti sediakala. Andaikan kita coba kumpulkan lagi, selain memakan waktu pasti ada yang tercecer juga, dan yang kita kumpulkan pun mungkin sudah jadi kotor.

Dalam menjalani hidup berumah tangga seyogyalah kita harus menjaga agar “beras tidak tumpah”. Mengapa harus dijaga? Kembali kepada filosofi “kalau beras sudah terlanjur tumpah” artinya respek yang didapat dari pasangan sudah tidak akan sama lagi, untuk pulih pun akan memerlukan waktu, dan “surga” dalam berumah tangga akan kehilangan salah satu pilarnya yakni kepercayaan.

Tangguh Pajajaran

Pajajaran adalah sebuah kerajaan yang pernah hidup di daerah Jawa Barat antara abad XI-XVI Masehi. Namun pada tahun 1579 kerajaan ini hancur akibat serangan Kerajaan Kasultanan Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Pada buku Ensiklopedi Keris (Bambang Harsrinuksmo: 2004) di halaman 461 disebutkan salah satu jenis tangguh keris adalah tangguh Pajajaran.

Keris bertangguh Pajajaran biasanya berciri: pasikutannya kaku dan kasar, besinya cenderung kering, keputih-putihan. Pemunculan pamornya tidak direncanakan. Menancapnya pamor pada bilah keris pandes (kokoh, dalam), dan halus. Pamor itu tergolong nggajih. Bilahnya agak panjang dibandingkan dengan keris tangguh lainnya, gandiknya panjang dan miring. Sirah cecak pada ganjanya lonjong memanjang.

F157

Keris Jangkung Mayang Luk 3 Sepuh

Berat 1500 gram
Kondisi Bekas
Dilihat 1.859 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Produk Terkait